 |
| Foto Dokumentasi: Ade Manansyah |
Kantor Hukum Ade Manansyah - Jakarta , 1 Oktober 2025 – Peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh hari ini pada 1 Oktober 2025 dipandang sebagai momentum penting untuk memperkuat persatuan bangsa sekaligus meneguhkan penegakan hukum di Indonesia.
Advokat muda Ade Manansyah, S.H., M.H. menegaskan, Pancasila bukan hanya dasar negara, melainkan juga kompas moral yang harus diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam praktik penegakan hukum.
“Kesaktian Pancasila terletak pada kemampuannya menyatukan perbedaan, menjembatani kepentingan, serta memberikan arah bagi cita-cita nasional. Dalam penegakan hukum, Pancasila harus menjadi pedoman agar keadilan ditegakkan tanpa pandang bulu, selaras dengan nilai kemanusiaan, serta mengutamakan persatuan bangsa,” ujar Ade Manansyah di Jakarta, Rabu (1/10).
Menyinggung Dinamika Aktual
Menurutnya, peringatan tahun ini terasa semakin relevan di tengah dinamika bangsa. Ia menyoroti demonstrasi mahasiswa pada Agustus lalu yang berujung pada penahanan sejumlah mahasiswa, serta kerusuhan yang disertai penjarahan rumah salah satu anggota dewan.
“Demonstrasi adalah hak konstitusional warga negara, namun harus tetap damai dan sesuai aturan hukum. Begitu juga dengan peristiwa penjarahan rumah anggota dewan, tindakan anarkis seperti itu jelas bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila,” tegas Ade.
Ia menambahkan, penegakan hukum tidak boleh dilakukan dengan cara yang diskriminatif atau represif. “Mereka yang melanggar hukum harus diproses, tapi hak-hak konstitusional warga juga wajib dihormati. Inilah keseimbangan yang diajarkan oleh Pancasila,” lanjutnya.
Refleksi Hari Kesaktian Pancasila
Ade Manansyah mengajak seluruh elemen bangsa menjadikan Hari Kesaktian Pancasila sebagai pengingat akan pentingnya menjaga persatuan dan keadilan. “Tanpa persatuan, keadilan, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia, bangsa ini akan mudah terpecah. Pancasila adalah benteng sekaligus cahaya bagi Indonesia,” tutupnya.
0 Komentar